LENSA PURWAKARTA - Kementerian Perdagangan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat dari hulu sampai ke hilir. Salah satunya, dengan memanfaatkan keberadaan resi gudang. Saat ini, sudah ada 120 resi gudang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, resi gudang ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendongkrak value masyarakat. Seperti, petani, pembudidaya ikan, maupun peternak. Akan tetapi, di lapangan resi gudang belum termanfaatkan secara maksimal.
"Sampai saat ini keberadaan resi gudang belum termanfaatkan dengan baik. Salah satu faktornya, akibat masih minimnya sosialisasi dan literasi tentang fasilitas tersebut," ujar Jerry, saat pembukaan bulan literasi sistem resi gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas, di Subang, Senin 22 Mei 2023.
Padahal, banyak manfaat dari resi gudang tersebut. Manfaat dari resi gudang ini, di antaranya bisa meningkatkan value komoditas yang dihasilkan petani ataupun peternak dan pembudidaya ikan. Misal, saat panen raya, petani tidak harus menjual hasil tanamannya saat itu juga.
Mengingat, ketika panen raya maka harha produknya akan jatuh. Salah satu contohnya padi. Jika musim panen raya, petani mengeluhkan harga yang anjlok.
Tetapi, dengan adanya resi gudang, maka petani bisa tunda jual sementara. Adapun produknya bisa disimpan di gudang tersebut.
Manfaat lainnya, produk yang disimpan di resi gudang akan tersertifikasi dengan baik. Sehingga, bisa dijadikan agunan jika petani membutuhkan modal ke perbankan.
"Bahkan, saat ini produk yang disimpan di resi gudang bisa jadi komoditas ekspor. Ini sangat luar biasa. Kita, di Kemendag berupaya untuk meningkatkan hilirisasi sehingga terjadi peningkatan ekonomi di masyarakat," ujar Jerry.
Seperti di Kabupaten Subang ini, sudah ada empat resi gudang. Salah satunya di Kampung Mekarjaya, Desa Mulyasari, Kecamatan Binong. Di resi gudang ini, sudah ada sejumlah komiditas yang disimpan.
Seperti padi, beras, kopi dan juga kakao. Bahkan, kopi asal Subang saat ini sudah berhasil ekspor ke Libanon dan Mesir. Kopi tersebut, sudah masuk dan tersertifikasi lewat resi gudang PT Thara Jaya Niaga.
Baca Juga: Prabowo Subianto dan Kang Dedi Mulyadi Sepakat Bangun Kekuatan Desa Sebagai Pertahanan Negara
"Ayo, pemda-pemda kita kerja sama untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, petani, peternak, pembudidaya ikan, salah satunya dengan memanfaatkan resi gudang ini," ujarnya.
Selain pertanian, resi gudang ini juga bisa dimanfaatkan untuk hasil perikanan. Seperti di Probolinggo, pada hari ini juga telah melangsungkan ekspor bibit ikan ke Australia, sebanyak 19 ton.
Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag, Didit Noordiat, mengatakan, saat ini keberadaan resi gudang perlu disosialisasikan dengan massif ke masyarakat. Sebab, pemanfataannya belum maksimal.
"Bahkan, ada resi gudang yang alih fungsi jadi lapangan futsal. Ini membuat kita prihatin," ujar Didit.
Dengan kondisi ini, pihaknya meminta supaya pemerintah daerah mendorong supaya mencarikan pengelola resi gudang yang kompeten. Bisa dari masyarakat ataupun BumDes.
Dengan pengelolaan yang profesional dan berkualitas, maka resi gudang akan terlihat hasilnya. Sehingga, akan terjadi peningkatan ekonomi di masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Thara Jaya Niaga,Diyan Anggraini, mengatakan, pihaknya sangat bersyukur pembukaan literasi SRG dan PLK dilakukan di gudang miliknya tersebut. Saat ini, gudang tersebut tak hanya menampung padi dan beras. Melainkan ada komoditas lainnya. Salah satunya kopi.
"Kami juga memiliki gudang yang tersebar di Jawa dan Sumatera. Selain padi, kami juga melirik jagung, kopi dan kakao," ujar Diyan.
Dengan adanya resi gudang ini, diharapkan bisa meningkatkan ekosistem untuk meningkatkan value di masyarakat. Makanya perlu dukungan dari semua pihak. Terutama, pemerintah. ***
Artikel Terkait
BPKN RI tak Sepakat Pernyataan Kemendag Soal Emak-Emak Penimbun Minyak Goreng, Ini Penyebabnya!
Pemkab Garut Siap Fasilitasi Permintaan Ekspor Pakaian ke Nigeria
Tok! Presiden Jokowi Larang Ekspor Bijih Bauksit Mulai Juni 2023
Fantastis! Ekspor Ikan Hias Asal Jabar Sepanjang 2022 Mencapai Rp 86 M
Kemendag Lepas Ekspor Kopi Asal Subang ke Mesir Jadi Pilot Project Skema Imbal Dagang