Derita Warga Saat Sakit, Kang Dedi Mulyadi: Rumah Sakit Rujukannya Jauh, Jalannya Rusak

- Kamis, 9 Maret 2023 | 08:52 WIB
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mendapat wejangan soal jodoh dari Mak Onih yang berusia 100 tahun (Instagram @dedimulyadi71)
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mendapat wejangan soal jodoh dari Mak Onih yang berusia 100 tahun (Instagram @dedimulyadi71)

LENSA PURWAKARTA – 'Sudah jatuh tertimpa tangga'. Ungkapan itu mungkin cocok untuk menggambarkan sebagian warga dalam hal mendapat pelayanan kesehatan.

Kasus meninggalnya seorang ibu di Kabuaten Subang saat akan melahirkan, mungkin menjadi salah satu contohnya. Tak ayal, kasus ini menjadi sorotan dari berbagai kalangan, termasuk dari Anggota DPR-RI Kang Dedi Mulyadi.

Menurut Kang Dedi Mulyadi, kasus ibu yang meninggal di perjalanan saat akan melahirkan itu harus menjadi pembelajaran penting agar pemerintah lebih peka untuk mengalokasikan anggaran pada kebutuhan dasar masyarakat.

Baca Juga: Polres Purwakarta Duduk Bersama PLN Nusantara Power UP Cirata Bahas Pengamanan Jelang Operasi Ketupat

"Problem saat ini adalah keberadaan rumah sakit rujukan. Karena selama ini kita tahu semuanya dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) yang berada di Kota Bandung," ujar Kang Dedi Mulyadi.

Menurut Kang Dedi Mulyadi, saat ini keberadaan pelayanan kesehatan masih belum memadai. Semestinya di setiap eks karesidenan itu ada satu rumah sakit rujukan yang memadai. Sehingga, masyarakat di beberapa daerah semisal di Kabupaten Subang, tak perlu jauh-jauh ke Bandung.

"Hampir seluruh warga memerlukan tindakan medis lanjutan dirujuk ke RSHS yang berada di pusat Kota Bandung. Sementara banyak masyarakat yang tinggal di daerah Pantura dan Jabar selatan jaraknya sangat jauh," kata Kang Dedi Mulyadi.

Baca Juga: 18 Kali Beraksi Komplotan Curanmor Ini Akhirnya Dihadiahi Timah Panas Anggota Satreskrim Polres Purwakarta

Belum lagi, kata Kang Dedi Mulyadi, karena semua rujukan tersentral di RSHS maka masyarakat harus ekstra sabar untuk mendapatkan pelayanan medis.

"Kalau semua tersentral di RSHS kemudian menggunakan BPJS memang dilayani tapi antreannya panjang. Itu operasi saja bisa antre sampai 3 bulan. Bukan tidak dilayani tapi memang jumlah pasien yang banyak," kata dia.

Ia meminta ke depan anggaran daerah di semua tingkatan difokuskan pada hal yang lebih penting seperti pelayanan kesehatan masyarakat seperti membangun atau meningkatkan kualitas untuk rumah sakit rujukan.

Baca Juga: Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Buka Gelombang I PPDB 2023/2024 Ini Penjelasannya!

"Dan kita berharap rumah sakit rujukan seperti RSHS ada di setiap eks karesidenan dibanding anggaran daerah di semua tingkatan yang lebih banyak digunakan untuk hal tidak penting yang jumlahnya ratusan miliar. Lebih baik fokus pada urusan nyawa," tegas Kang Dedi.

Selain itu Kang Dedi Mulyadi juga meminta pelayanan kesehatan untuk bisa terintegrasi mulai dari tingkat bidan, puskesmas, rumah sakit tingkat pertama hingga ke rumah sakit rujukan.

Halaman:

Editor: Asep Mulyana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X