• Kamis, 21 September 2023

Kades Nyentrik Bertato Asal Banjarnegara Ini Berhasil Bangun Ketahanan Pangan, KDM Puji Kinerjanya!

- Senin, 4 September 2023 | 13:26 WIB
Kang Dedi Mulyadi bersama Kades Purwasaba Kabupaten Banjarnegara yang sukses membua ketahanan pangan di desanya (Kang Dedi Mulyadi Channel)
Kang Dedi Mulyadi bersama Kades Purwasaba Kabupaten Banjarnegara yang sukses membua ketahanan pangan di desanya (Kang Dedi Mulyadi Channel)
 
LENSA PURWAKARTA - Pemerintah Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jateng, berhasil membangun ketahanan pangan. Keberhasilan ini tak luput karena campur tangan Kades nyentrik Welas Yuni Nugroho alias Hoho.
 
Belum lama ini, tokoh Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) bertemu dengan Kades Hoho. Bupati Purwakarta dua periode tersebut, memuji kinerja Kades Hoho yang dinilai sukses membangun desanya.
 
Seperti diketahui ini bukan kali pertama KDM bertemu Hoho. Awal tahun lalu, keduanya pun bertemu karena Hoho saat itu viral sebagai kades yang memiliki tato di sekujur tubuhnya seperti seorang Yakuza.
 
 
Kali ini, KDM diajak untuk melihat peternakan ayam yang dikelola oleh Desa Purwasaba. Selain peternakan ayam, desa pun memiliki peternakan sapi hingga sawah bengkok.
 
"Saya sekarang di sini melihat peternakan ayam yang menghasilkan 2.500 telur dalam setiap hari," ucap KDM.
 
Dari peternakan tersebut, minimal Rp 800 ribu masuk ke pendapatan asli desa (PAD). Belum dari sektor lain yang hasilnya bisa untuk menggaji karyawan dan juga meningkatkan pendapatan desa.
 
Desa ini, memiliki areal peternakan sapi. Kemudian kotorannya untuk biogas, desanya punya sawah bengkok, punya sapi, punya ayam, punya ikan, punya telur, ini yang dimaksud kemandirian dan juga ketahanan pangan.
 
Melihat perkembangan desa yang dipimpin Hoho, KDM pun merasa setuju jika dana desa naik menjadi  Rp 2 sampai 5 miliar. Tentunya, desanya mampu mengelola keuangan itu menjadi lebih baik dan memiliki kemanfaatan untuk masyarakat. Seperti, yang dikelola oleh Kades Hoho tersebut.
 
 
Nantinya dana desa yang besar tersebut bisa digunakan untuk membangun desa hingga memiliki investasi. Ia mencontohkan jika investasi desa sudah sampai Rp 20 miliar maka per tahun akan memperoleh dividen menyentuh Rp 3 miliar.
 
"Kalau seperti itu ke depan desa yang sudah punya investasi tidak perlu lagi diberi atau dikurangi dana desanya karena sudah mandiri," ujarnya.
 
Menurut KDM, Kades Hoho tidak hanya nyentrik dengan tato di sekujur tubuhnya, tapi kepemimpinannya pun dianggap berhasil.
 
"Kades Hoho itu bukan hanya urusan tatonya saja yang nyentrik tapi kepemimpinannya juga keren. Yang ditato bukan hanya tangannya, tapi ternyata desanya pun ditato penuh warna segala ada, segala punya, inilah desa kaya," ujar KDM.
 
Sementara itu, Kades Hoho berharap ke depan kenaikan dana desa bisa benar-benar terealisasi. Terutama bagi desa yang sudah mulai berkembang.
 
"Kalau dana desa naik saya berharap desa bisa lebih maju lagi. Semua kegiatan mulai dari infrastruktur bisa kita kerjakan sendiri kalau desa itu mandiri," pungkas Hoho. ***

Editor: Ita Nina Winarsih

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KDM Tidak Siap Jadi Calon Gubernur, Tapi...

Senin, 11 September 2023 | 17:52 WIB
X