• Kamis, 21 September 2023

SMPN 2 Sukatani Purwakarta Diduga Lakukan Kecurangan Data Siswa untuk Serap Dana Bos, Astagfirullah!

- Kamis, 1 Juni 2023 | 16:20 WIB
Tangkapan layar pelajar PKBM yang tercatat secara fiktif dalam Dapodik SMPN 2 Sukatani Kabupaten Purwakarta (Istimewa)
Tangkapan layar pelajar PKBM yang tercatat secara fiktif dalam Dapodik SMPN 2 Sukatani Kabupaten Purwakarta (Istimewa)

LENSA PURWAKARTA - Kabar miring datang dari dunia pendidikan di Kabupaten Purwakarta. Salah satunya, mengenai dugaan kecurangan data siswa yang dilakukan oleh SMPN 2 Sukatani. Pasalnya, sekolah tersebut mendaftarkan siswa sebagai pelajarnya namun anak tersebut justru belajar di pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM).
 
Sumber Lensapurwakarta.com, mengatakan, dugaan kecurangan ini sudah berlangsung selama 2 tahun terakhir. Dia menuturkan, di PKBM yang dikelolanya tercatat jumlah siswanya mencapai 300 anak. Siswa tersebut, memilih melanjutkan pendidikan melalui PKBM.
 
"Lantaran, siswa yang sekolah di kami, merupakan anak-anak kampung. Jarak dari rumah ke sekolah umum terdekatnya cukup jauh. Karena, mereka tinggal di bawah Gunung Parang dan juga Gunung Lembu," ujarnya.
 
 
Selain karena jarak, anak-anak itu juga terpaksa harus bekerja ke luar kampung. Termasuk ke Purwakarta maupun ke Jakarta. Namun, ada juga yang belajar di Pondok Pesantren.
 
Akan tetapi, karena kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan, maka mereka mendaftarkan anak-anak yang usia SMP ini ke PKBM. Namun, pada tahun ajaran yang lalu, ada 27 anak sudah belajar di PKBM. Tetapi, saat hendak didaftarkan data pokok pendidikan atau dapodiknya, ke sistem nasional, anak tersebut justru tercatat jadi pelajar di SMPN 2 Sukatani.
 
"Ini, bagaimana? Masa anak PKBM, tapi dapodiknya ada di SMPN 2 Sukatani. Bahkan, sampai tahun ini juga anak-anak tersebut masih terdaftar di SMP 2 Sukatani sebagai pelajar kelas 8," ujarnya.
 
Ternyata, kasus ini terulang lagi di tahun ajaran baru ini. PKBM mencatat ada 100 anak yang terdaftar di lembaganya. Tapi, kuat dugaan puluhan anak sudah didaftarkan secara fiktif ke SMPN 2 Sukatani.
 
Pihaknya ingin, pihak SMPN 2 Sukatani jangan bermain kecurangan. Sebaiknya, kroscek ke lapangan, apakah anak-anak itu memang sekolah disana, atau hanya data fiktif.
 
"Jangan-jangan, ini mengindikasikan untuk  pemenuhan data pencairan dana Bos," ujar pengelola PKBM itu.
 
Usut punya usut, ternyata dana BOS untuk pelajar setingkat SMP, lumayan besar. Mencapai Rp 1,5 juta per anak per tahunnya. Maka kuat dugaan, kecurangan ini supaya dana BOS turun ke SMPN 2 Sukatani, padahal siswanya fiktif.
 
"Kami ingin, SMPN 2 Sukatani memperbaiki sistemnya. Tidak lagi melakukan kecurangan seperti ini," jelasnya.
 
 
Secara terpisah, Kepala SMPN 2 Sukatani, Aang sampai saat ini belum bisa memberikan keterangan resminya. Pesan yang dilayangkan Lensapurwakarta.com belum dibalas.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Dr Purwanto mengakui, pihaknya akan segera mengecek ke lapangan mengenai kabar ini. ***
 
 
 
 

Editor: Ita Nina Winarsih

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X