Sekjen Partai NasDem Asep Firdaos Tawarkan Program Ini untuk Kikis Angka Pengangguran di Purwakarta

 

LENSA PURWAKARTA - Sekjen DPD Partai NasDem Kabupaten Purwakarta, Asep Firdaos, menawarkan program kerja unggulannya bagi masyarakat. Yakni, mengikis angka pengangguran. Hal itu, jika Kang Asfir begitu sapaan akrabnya terpilih jadi anggota legislatif pada Pileg 2024 mendatang. 

 

Menurut Kang Asfir, dirinya sangat prihatin dengan angka pengangguran di Kabupaten Purwakarta. Pasalnya, sampai saat ini angka pengangguran di wilayah ini masih cukup tinggi. 

 

"Kita lihat, setiap hari banyak warga yang memohonkan kartu kuning, sebagai syarat untuk melamar kerja," ujar Kang Asfir. 

 

 

Karena itu, pihaknya mendesak pemerintah daerah untuk fokus terhadap penanggulangan pengangguran. Karena, Kang Asfir menilai sentuhan pemerintah untuk mengurai pengangguran ini masih kurang maksimal.

 

Maka dari itu, pihaknya bertekad apabila Kang Asfir terpilih jadi anggota legislatif dan Partai NasDem menjadi pemenang pada Pemilu 20224 di Kabupaten Purwakarta, penuntasan pengangguran ini akan menjadi agenda utama program kerjanya.

 

Mengingat, sampai saat ini pemerintah daerah belum fokus pada pengentasan pengangguran. Padahal, Purwakarta merupakan salah satu wilayah industri yang ada di Jawa Barat. Namun, warganya banyak yang kesulitan mendapatkan pekerjaan.

 

Tak hanya itu, sebagai wilayah industri, tetapi angka penganggurannya masih cukup tinggi. Hal itu, sangat miris sekali dan menjadi ironi. 

 

 

"Setiap hari, para pencari kerja di kita berjuang untuk mendapatkan pekerjaan. Mereka juga berduyun-duyun membuat kartu kuning ke Disnakertrans dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak," ujarnya. 

 

Menurut Asep Firdaos atau akrab disapa Kang Asfir, jumlah industri di Purwakarta memang sangat banyak. Tetapi tidak berbanding lurus dengan penyerapan kenetanagakerjaan.

 

Apalagi, setiap tahunnya sekolah meluluskan ribuan pengangguran. Mengingat, jumlah lulusan sekolah yang terserap oleh industri sangat sedikit, dibanding dengan jumlah lulusannya. 

 

Padahal, solusi memberikan pekerjaan merupakan pemberantasan kemiskinan. Bahkan, lebih baik memberikan pekerjaan dari pada memberikan bantuan sosial terhadap masyarakat produktif.

 

Salah satunya dengan cara membuka lapangan kerja baru, membuka kerja sama dengan industri untuk memberikan akses kemudahan mendapat pekerjaan. Serta, meningkatkan kompetensi sumber daya melalui pelatihan kerja, dan membangun usaha-usaha masyarakat berbasis industri yang bekerjasama dengan industri padat karya.

 

"Saya yakin, kalau pemerintah daerah fokus dengan penanganan pengangguran ini, maka masalah pengangguran akan teratasi. Miris sekali Purwakarta, sebagai wilayah industri tapi banyak pengangguran ya," tuturnya. ***