LENSA PURWAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (penyakit DBD). Pasalnya, di musim kering seperti ini prilaku dan serangan nyamuk Aedes Aegepty yang merupakan pembawa vektor dengue atau Penyakit DBD itu biasanya lebih ganas.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Eva Lystia Dewi menjelaskan, penyebaran penyakit DBD itu berpotensi di hampir seluruh wilayah di daerahnya. Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat bisa turut mewaspadai.
"Di musim kemarau seperti ini penyakit DBD kerap muncul. Karena, musim kering seperti ini berhubungan dengan prilaku nyamuk termasuk kemampuan penularan penyakitnya," ujar Eva, belum lama ini.
Baca Juga: Seisi Pasar Wage Purwokerto Dibuat Geger Setelah Kedatangan KDM
Selain berhubungan dengan prilakunya yang lebih ganas dalam menularkan virus, lanjut dia, musim panas seperti ini juga berpengaruh pada siklus perkembang biakannya. Tak heran, saat kemarau seperti ini keberadakaan nyamuk sangat banyak.
Dia menuturkan, seluruh kecamatan di wilayahnya memang sangat berpotensi. Namun, beberapa wilayah di empat kecamatan yang paling di antisipasi oleh jajarannya. Yakni, di Kecamatan Purwakarta Kota, Sukatani, Darangdan, serta Kecamatan Pasawahan.
Adapun data yang ada di dinasnya mencatat, pada periode Januari hingga Juli 2023 ini ada sebanyak 237 warga yang sudah terjangkit DBD. Dari jumlah tersebut, satu pasien dari kalangan anak-anak dilaporkan meninggal dunia.
Baca Juga: Keterbatasan Fisik, Tak Jadi Halangan Sandi Untuk Berjuang Menafkahi Sang Ibu
"Kasus DBD yang terjadi di Purwakarta, pasiennya itu didominasi oleh anak-anak. Dari 237 kasus yang tercatat itu, paling banyak terjadi di Kelurahan Munjuljaya, Kecamatan Purwakarta kota dengan jumlah 79 kasus. Sedangkan kasus DBD terbanyak itu terjadi di bulan Mei dengan 43 kasus," tegas dia.
Eva mengatakan, selama ini berbagai upaya telah dilakukannya termasuk gencar melalukan sosialisasi kepada masyarakat guna mengantisipasi penyebaran penyakit musiman ini. Salah satu upaya untuk mengantisipasi DBD, itu bisa dengan cara menerapkan prilaku 3M+.
Yakni, sambung Eva, sering-sering menguras bak mandi, membersihkan saluran air dan lingkungan, serta mengubur barang-barang yang tak terpakai plus menghidari gigitan nyamuk. Misalnya, dengan memakai lotion anti nyamuk saat keluar rumah.
Eva menambahkan, selain DBD di musim panas ini masyarakat diimbau untuk mengantisipasi datangnya penyakit Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk ISPA, itu bisa disebabkan karena udara kering dan debu yang terbawa angin.
Memang, kendati bukan penyakit yang masuk kategori berat dirinya meminta warga supaya tetap waspada terhadap penyakit ini. Apalagi, penyakit ISPA ini mudah menular melalui udara.
Artikel Terkait
Omzetnya Terdongkrak, Pelaku UMKM Purwakarta Berharap Operasional Air Mancur Menari Bisa Berkelanjutan
Pemkab Purwakarta Upayakan Pertujukan Air Mancur Menari Beroperasi Secara Berkelanjutan
Purwakarta Berstatus Siaga Kekeringan Saat Puncak Kemarau 2023
Polres Purwakarta Intensifkan Pengecekan Rutan Guna Mencegah Aksi Tahanan Kabur
Disperkim Purwakarta Pastikan Seluruh Jalan Lingkungan Caang Mencrang, Ini Penjelasannya!