• Kamis, 21 September 2023

Aksi Babinsa Cukur Rambut Siswa SMPN I Maniis Viral, KDM: Lebih Baik Dicaci Demi Selamatkan Anak Bangsa

- Sabtu, 9 September 2023 | 11:55 WIB
Kang Dedi Mulyadi bersama Babinsa Maniis yang mencukur pelajar SMPN 1 Maniis (Instagram @dedimulyadi71)
Kang Dedi Mulyadi bersama Babinsa Maniis yang mencukur pelajar SMPN 1 Maniis (Instagram @dedimulyadi71)
 
LENSA PURWAKARTA - Jagat maya dihebohkan dengan aksi pencukuran rambut terhadap pelajar. Sala satunya, kasus yang ada di SMPN I Maniis, Kabupaten Purwakarta.
 
Belum lama ini, seorang Babinsa dari Koramil setempat melakukan pencukuran rambut terhadap sejumlah pelajar SMP tersebut. Babinsa itu belakangan diketahui bernama Serka Dadan Wijaya.
 
Kemarin Serka Dadan bertemu Kang Dedi Mulyadi (KDM) di Lembur Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang. Dihadapan KDM, Serka Dadan menjelaskan mulanya ia mendapat informasi dari guru SMPN 1 Maniis, bahwa banyak siswa yang nongkrong di warung dekat sekolah padahal masih jam pelajaran.
 
 
"Dari catatan guru ada 35 anak yang suka nongkrong. Kemudian guru juga mendapati barang bukti ada yang membawa tramadol (obat keras/terlarang)," ujar Dadan.
 
Dadan yang merasa bertanggung jawab terhadap wilayahnya mulai khawatir dengan kelakuan para pelajar tersebut. Mereka mulai tidak mau sekolah, melawan ke guru, melawan ke orang tua, tawuran hingga terindikasi mengkonsumsi obat terlarang.
 
Akhirnya pihak sekolah meminta Dadan menjadi pembina upacara pada Senin 4 September 2023 lalu. Setelah upacara dilakukan pembinaan sekaligus pemeriksaan terhadap 35 anak yang sebelumnya sudah masuk dalam catatan sekolah.
 
Saat itulah, terjadi pencukuran pada anak-anak tersebut. Karena banyak dan cepat maka pencukuran terkesan asal-asalan. Meski begitu anak-anak hanya diam karena menyadari kesalahannya sesuai dengan peraturan dan SOP yang berlaku.
 
"Setelah pengguntingan (cukur) itu ada perasaan takut kemudian saya lapor ke Danramil karena banyak orang tua yang komplain. Waktu itu sampai gak bisa tidur, istri juga sama gelisah," ujarnya.
 
 
Menurutnya, saat itu orang tua komplain karena anaknya tidak berkata jujur. Namun, setelah diberi penjelasan bahwa anak mereka bermasalah hingga terindikasi mengkonsumsi obat terlarang para orang tua malah balik berterima kasih.
 
"Orang tua sudah bertemu dan berpelukan, menangis setelah tahu perilaku anak-anaknya, dan berterima kasih," ucap Dadan.
 
Kini ke-35 anak tersebut telah disepakati antara pihak sekolah dan orang tua akan mengikuti program pembinaan mental di salah satu pesantren. Orang tua ingin anak mentalnya dididik dulu satu bulan, nanti balik lagi ke sekolah.
 
Sementara itu KDM menilai apa yang dilakukan Serka Dadan adalah tindakan terukur. Terpenting, orang tua harus bisa mengontrol anaknya dan guru selalu peka terhadap lingkungan sekolahnya.
 
KDM mengatakan mereka yang saat ini dikategorikan nakal bukan berarti telah gagal. Sebab banyak anak nakal yang justru sukses setelah sekolah. Sehingga, ia meminta anak-anak fokus belajar dan tidak menyimpang pada kegiatan yang merusak perkembangan hidup.
 
"Saya ucapkan terima kasih karena bapak (Dadan) telah mengambil tindakan dengan risiko dicaci maki. Lebih baik dicaci maki tapi menyelamatkan masa depan 35 anak, daripada dipuji-puji malah menjerumuskan," ujarnya.
 
Menurut KDM, kasus ini harus menjadi pembelajaran penting bagi semuanya. Masih untung ada Babinsa, yang perhatian ke generasi muda  tersebut.
 
"Kalau cuek bisa jadi yang 35 anak itu jadi pecandu," jelasnya. ***

Editor: Ita Nina Winarsih

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X